Tuesday, January 20, 2015


Macam-macam Tipe Suspensi pada Mobil
1.      Tipe Trailing Arm dengan Twist Beam
Suspensi ini biasanya digunakan pada roda belakang mobil kecil denga penggerak roda depan. Pada jenis ini bagian belakang suspension arm dihubungkan dengan jalan dilas pada axle beam. Saat roda-roda bergerak denagn arah yang berlawanan (satu arah ke atas dan yang satu ke bawah), gerakan puntiran dari ujung suspension arm diterukan kedalam gerakan puntiran axle beam belakang. Puntiran dari axle beam belakang dan stabilizer menghasilkan gaya reaksi yang berlawanan dengan puntiran suspension arm, penempatan pegas coil menyempurnakan roda rigid dengan mengurangi body rolling, sehingga menghasilkan kering yang stabil.

2.      Tipe 4 – Link
Biasanya tipe ini menghasilkan kenyamanan kendaraan yang lebih baik diantara suspensi rigid lainnya, dikarenakan posisi axle dan beban suspensi dilakukan secara terpisah. Biasanya tipe ini menggunakan pgas coil. Tipe 4-link ini dilengkapi dengan 2 buah lower control arm, dua buah upper control arm dan satu buah lateral control road. Dan pegas coil digunakan sebagai penompang beban dan peredam kejut.

 
Gambar 1.4. Tipe 4 - Link

3.      Tipe Pegas daun
Tipe ini biasanya banyak digunakan pada suspensi belakang kendaraan umum. Tipe axle yang biasa digunakan pada suspensi dengan pegas daun parallel disebut live axle, yaitu : suatu unit yang terdiri dari differensial, axle shaft dan what hub. Live axle dihubungkan ke poros propeller dan dapat bergerak naik turun bersamaan dengan pegas. Tipe ini tahan terhadap beban berat.

Gambar 1.5. Suspensi Pegas Daun

4.      Suspension Model bebas
Pada suspensi model bebas antara roda kanan dengan roda kiri tidak berhubungan secara langsung pada axle tunggal. Biasanya suspensi model ini digunakan pada truk kecil dan mobil penumpang. Pemakaian model bebas pada roda depan dikarenakan kinerja roda depan dan belakang berbeda, yakni dapat membelok. Ketika kendaraan melewati jalan yang bergelombang, roda-roda menerima gaya dari permukaan jalan. Gaya ini akan digunakan untuk mencegah roda-roda untuk bergoyang, bergerak secara berlebihan ataupun mengubah kemiringan roda.

Jenis-jenis dari suspensi model bebas antara lain :
1.      Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memiliki beberapa jenis antara lain :
  1. Mac Phersop Strut
Suspensi jenis ini biasanya digunakan pada endaraan roda depan untuk kendaraan kecil. Komponen-komponen sistem suspensi ini antara lain :
a)       Pegas Coil       : dipasang pada rakitan strut dan shock absorber dditempatkan pada rakitan strut. Bagian atas dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing.
b)       Cakran arm      : dipasang pada suspensinya melalui bushing karet, selain itu ujung lainnya dipasang pada steering krikl arm lewat balgaint.
c)       Stabilizer bar   : dipasang lower arm melalui bushing arm
d)       Start bar          : dipasang pada lower arn dan ujung lainnya diikat pada cross member melalui bantalan karet.

Gambar 2.2. Suspensi Mac Pherson Strut
  1. Tipe Mac Pherson Strut dengan lower arm berbentuk L
Tipe ini biasa dgunakan pada mobil yang mesinnya didepan dan penggerak roda depan. Lower arm berbentuk L ini diikat ke body pada dua tempat melalui blushing dan ujung lainnya menuju steering knock melalui baljoint. Keuntungan tipe ini adalah dapat menahan gaya dari arah samping maupun dari depan dan belakang dan tidak lagi memakai strut bar.

 

Gambar 2.3. Mac Pherson Strut dengan Lower Arm berbentuk L
  1. Tipe Wishbone
Pada suspensi ini roda-roda tidak disambung melalui poros-poros sehingga roda kanan dan kiri bergerak sendiri-sendiri. Suspensi tipe wishbone dibagi menjadi 2 bagian yaiotu wishbone bagian atas dan wishbone bagian bawah. Suspensi ini biasanya digunakan pegas coil.

Gambar 2.4. Jenis Wishbone
  1. Jenis Semi – Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.

 
Gambar 2.5. Jenis Semi Trailing - Arm
  1. Jenis Strut Dua Link
Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan. Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap rodanya.
A.    BAGIAN-BAGIAN UTAMA SISTEM SUSPENSI DAN FUNGSINYA
Dari berbagai macam suspensi yang telah disebutkan tadi, memiliki bagian-bagian yang menyusunnya dan tiap-tiap bagian memiliki fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri. Adapun bagian-bagian dari sistem suspensi beserta fungsi-fungsinya antara lain :
1.      Pegas
Pegas dalam sistem suspensi memiliki 3 jenis yaitu :
1)      Pegas daun
Pegas daun terbuat dari baja campuran dengan perlakuan panas (treatmentheat). Pegas daun memegang sumber roda dengan baut U. pada umumnya pegas daun digunakan paad truk dan kendaraan komersial, karena kostruksinya yang sederhana namun menopang beban yang cukup berat.

Selain konstruksi pegas daun seperti di atas, masih ada lagi konstruksi lain yakni pegas dun ganda. Konstruksinya selain pegas utama yang letaknya di bawah, diatasnya ditambah lagi dengan pegas daun. Biasanya model ini dipakai pada kendaraan berbeban sangat berat.

 
Gambar 1.2. Pegas Daun Bertingkat

Pegas daun biasanya disusun menjadi bentuk elips untuk mempertinggi elastisitasnya. Susunannya dimulai dari yang terpendej ke bawah, makin ke atas makin panjang platnya. Biasnya pegas daun terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja yang tebalnya antara 3 sampai 6 mm. adapun fungsi pegas daun antara lain :
o    Meneruskan gerakan an beban kendaraan dari rangka ke rumah axle roda.
o    Menahan gaya tekan yang berubah-ubah dan mengakibatkan daya perlawanan yang berubah-ubah pula (gaya pemasangan).

2)      Pegas koil
Pegas coil dibuat dari baja campuran dengan perlakuan panas. Kemudian dibentuk menjadi bentuk gabungan. Jenis ini biasanya digunakan pada mobil penumpang untuk memberi kenyamanan dalam perjalanan.

 
Gambar 1.3. Pegas Koil

Fungsi pegas koil :
o    Meredam penugasan dengan arah tegak lurus.
o    Menyerap getaran yang diterima roda.
3)      Pegas batang torsi
Pegas batang torsi berbentuk seperti pipa pegas yang panjang yang dibuat dari batang baja yang elastis. Ujung pegas dipandang pada lengan suspensi atas. Dan ujung pegas yang lain dipasang pada rangka kendaraan. Saat roda menerima benturan maka lengan suspensi akan memuntirkan batang torsi. Karena gaya ini batang torsi akan beraksi melawan puntiran sehingga terjadilah peredaman.

Gambar 1.4. Pegas batang torsi
2.      Lengan Suspensi
Lengan suspensi terdiri dari :
1)      Lengan pengontrol
Terdiri dari lengan pengontrol atas dan bawah. Berguna untuk menahan engsel kemudian agar tak berayun kedepan atau ke belakang pada saat roda menerima benturan-benturan. Lengan pengontrol terbuat dari baja token.
2)      Batang penopang
Terbuat dari batang baja atau pipa laju yang digunakan lengan suspensi bawah.
3)      Engsel kemudi dan unit poros roda
4)      Pivot Suspensi
Pivot artinya sumber kecil untuk engsel, yang dipakai pada suspensi yang berbeda :
  1. Bushing karat dipakai pada elngan suspensi depan dan belakang dengan lengan pengontrol dan tidak memerlukan pelumasan.
  2. Baljoint dipakai pada ujung luar lengan pengontrol suspensi depan yang meungkinkan roda depan dikemudikan. Baljoint terbuat dari baja dengan bantakan dibuat dll.
  3. Bus-bus logam dipakai pada mobil penumpang kendaraan komersial, dapat diperluas bajanya/dipelukan panas. Juga terdapat bus-bus kuningan. Bus-bus logam memerlukan pelumasan.
Gambar 3.1. Pivot suspensi
3.      Shock Absorber
Pada dasarnya shock absorber hanya sebauah piston yang bergerak didalam suatu tabung yang berdinding rangkap yang berisi minyak atau fluida. Supaya dapat bersirkulasi didalam tabung, minyak dibuat jalan atau celah kecil pada piston dan diberi katub pada tiap celah untuk mengatur sirkulasi. Karena minyk dipaksa mengalir lewat lubang-lubang kecil, maka sirkulasi minyak dan gerak piston jadi terhambat. Hal ini mampu meredam kejutan atau goncanan yang diterima roda.

Keterangan    :

TRAILING ARM DENGAN LATERAL ROD
Pada tipe ini posisi axle yang biasanya dilakukan pegas daun pada pegas tipe paralel, selanjutnya telah disempurnakan oleh leading arm atautrailing arm dan lateral control rod. Bila dibandingkan dengan suspensi rigid yang menggunakan pegas daun, suspensi ini mempunyai beberapa keistimewaan sebagai berikut:
Kenikmatan berkendara akan baik karena konstanta pegas dapat dibuat lebih kecil
Sukar terjadi wind-up karena trailing arm sifatnya lebih kaku

TRAILING ARM DENGAN TWIST BEAM
Konstanta tipe ini amat sederhana dan kompak, dan digunakan pada suspensi roda belakang pada mobil yang letak mesinnya didepan dan penggerak roda depan (FF), contohnya pada Daihatsu YRV.

TIPE 4-LINK
Suspensi tipe ini digunakan pada suspensi belakang. Diantara suspensi rigid, tipe inilah yang dapat menghasilkan kenikmatan kendaraan terbaik.

SUSPENSI MODEL BEBAS
a.      Karakteristik suspensi model bebas(independent suspension) adalah sebagai berikut:
Unsprung Weight dapat dijaga agak rendah dan karakteristik cengkeraman roda-roda pada jalan akan menghasilkan kenikmatan berkendara yang baik dan stabil.
b.      Pada suspensi model bebas, pegas-pegas hanya menopang dan tidak membantu memposisikan roda-roda (sehingga diperlukan linkage). Karena tidak ada hubungan antar roda kiri dan kanan, maka lantai dan posisi engine mounting dapat diperendah. Ini berarti titik berat kendaraan menjadi rendah dan ruang penumpang serta ruang bagasi akan menjadi lebih luas.
c.       Konstruksinya agak rumit
Tread dan alignment berubah dengan adanya gerakan roda-roda yang turun-naik.
beberapa macam tipe suspensi model bebas.
TIPE MACPHERSON STRUT
a.      Suspensi ini banyak digunakan pada sistem suspensi model bebas (independent suspension) untuk roda depan mobil ukuran kecil dan sedang. Tipe ini juga digunakan pada roda belakang mobil tipe FF (Front engine, Front Wheel Drive), contohnya pada Daihatsu Taruna.
b.      Karakteristik
Ø  Konstruksi suspensi relatif sederhana
Komponennya lebih sedikit dan ringan, maka unsprung weight dapat berkurang.
Karena suspensi ini hanya memerlukan tempat yang sedikit, maka ruang mesin dapat ditambah.
Ø  Jarak antara titik penyangga suspensi besar, sehingga sedikit pengaruhnya pada front wheel alignment disebabkan salah pemasangan. Dan hanya diperlukan penyetelan alignment toe-in saja.
Ø  Pada suspensi tipe Macpherson Strut, shock absorber berfungsi sebagai bagian dari linkage suspensi yang menopang beban vertikal. Shock absorber menerima sedikit beban dari roda-roda dan sedikit bengkok. Ini menimbulkan penekanan kearah lateral stress (A dan B seperti diperlihatkan pada gambar) yang menyebabkan terjadinya gesekan antara piston rod dan rod guide, dan antara piston dan inner shell sehingga menyebabkan bunyi yang tidak normal dan mempengaruhi kenikmatan kendaraan. Problem ini dapat dikurangi dengan cara memberikan offset pada pegas-pegas bagian tengah strut atau shock absorber sehingga terjadi gaya-gaya a dan b yang berlawanan dengan gaya A atau B.
TIPE DOUBLE WISHBONE
  1. Karakteristik DOUBLE WISH BONE Geometri letak arm yaitu panjang, posisi dan sudut-sudut arm akan menentukan bagian-bagian roda bila membelok atau melalui tonjolan.
  2. Bagian ini berpengaruh pada kemudi, cengkeraman pada jalan dan keausan pada ban. Bila upper dan lower arm sejajar dan sama panjangnya, roda-roda tidak akan miring pada waktu naik dan turun. Ini akan menyebabkan tread (jarak antara roda kiri dan kanan) berubah, yang mengakibatkan membeloknya roda-roda tidak lembut dan keausan ban akan berlebihan.

TIPE SEMI-TRAILING ARM
Dengan suspensi ini, besarnya toe-in dan sudut chamber berubah (sesuai gerakan turun-naiknya roda-roda) sudutnya dapat dikontrol dengan variasi panjang tiap arm dan mengeset sudut pemasangan arm dan sudut axis sway (sudut sumbu ayun) untuk menentukan karakteristik pengendalian kendaraan, contohnya pada Daihatsu Ceria.

Tugas Pak M.Anas
Aep Surahto
                  

Tuesday, January 13, 2015

1. Tulislah landasan dasar pada gaya-gaya yang mempengaruhi kenyamanan dalam berkendara? 
  • PITCHING
Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah.. 
  •  ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi). 
  
  • BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah. 
  
  • YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.

2. Sebutkan nama komponen dari:
a. Shock absorber
b.suspensi

a.SHOCK ABSORBER


Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
  
 Shock absorber berfungsi untuk meredam oskilasi (gerakan naik-turun)
pegas saat menerima kejutan dari permukaan jalan. 
Cara Kerja :
Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut
minyak shock absorber.
�� Saat Kompresi
Katup terbuka, minyak dapat mengalir dengan mudah sehingga tidak terjadi peredaman.

�� Saat Ekspansi
Katup tertutup, minyak mengalir melalui orifice (lubang kecil) sehingga terjadi peredaman.

Tipe Shock Absorber
�� Penggolongan Menurut Cara Kerja
1. Shock absorber kerja tunggal (single action)
Efek meredam hanya terjadi saat ekspansi. Sebaliknya saat kompresi tidak terjadi peredaman.

2. Shock absorber kerja ganda (double action)
Saat ekspansi dan kompresi selalu terjadi peredaman.

�� Penggolongan Menurut Konstruksi
1. Shock absorber tipe mono tube
Dalam shock absorber terdapat satu silinder tanpa reservoir.

2. Shock absorber tipe twin tube
Dalam shock absorber terdapat pressure dan outer chamber yang membatasi working chamber dan reservoir chamber.

�� Penggolongan Menurut Medium Kerja
1. Shock absorber tipe hidraulis
Di dalamnya terdapat minyak shock absorber sebagai media kerja.
2. Shock absorber tipe gas
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
  1.      Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.  
  2.       Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.
 2) Menurut Konstruksi
  1.       Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar). 
  2.       Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).
3) Menurut Media Kerjanya
  1.      Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja. 
  2.      Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah  nitrogen.
b. Suspensi
BALL JOINT
Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran roda saat kendaraan membelok

Pelumas Ball Joint
Pada bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan yang setiap interval tertentu harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base. Pada tipe ball joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.



STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada ke dua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame pada dua tempat melalui bushing


Cara kerja Stabiliser
Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) mengembang dan pegas roda bagian dalam (inner spring) tertekan akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena ujung satunya bergerak ke atas dan lainnya ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan ini
berfungsi mengurangi body roll dan memelihara bodi dalam kemiringan yang aman.

STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju-mundur, saat menerima kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.



BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau mengembang di luar batas maksimum 




Tugas PP Chasis
Pak Muh.Anas dan Pak Aep Surahto